Topologi jaringan Komputer |
Menyambung dari artikel sebelumnya yaitu tentang sejarah jaringan komputer,
SEJARAH PERKEMBNGAN JARINGAN KOMPUTER
sekarang kita akan membahas tentang topologi apa saja yang terdapat dalm satu jaringan komputer.
dalam artikel ini kita akan mengetahui tentang pengrtian topologi jaringan, jenis jenis topologi jaringan serta kelebihan dan kekuranganya masing masing.
semoga artikel ini dapat menambah wawasan sobat semua.
PENGERTIAN
Dalam suatu jaringan komputer, karena kalau komputer tidak saling terhubung namanya bukan jaringan komputer, hehe
keterhubungan antar komputer sangatlah penting. Karena keterhubungan antara satu komputer dengan komputer lain ini akan mempengaruhi kualitas dari jaringan.
Topologi jaringan adalah hubungan fisik antara setiap anggota (links, node, dsb) dari sebuah jaringan komputer. Setiap node (dapat berupa modem, hub, bridge, ataupun sebuah komputer) dalam sebuah jaringan komputer biasanya memiliki satu atau lebih koneksi (links) dengan node lainnya. Pemetaan dari hubungan antara setiap node dalam jaringan komputer inilah yang menghasilkan sebuah topologi jaringan.
jadi serehanaya Topologi jaringan biasanya didefinisikan sebagai desain jaringan dan komputer yang akan dibangun.
Topologi jaringan terbagi menjadi physical design dan logical design. Physical design mengacu pada desain fisik dari jaringan termasuk perangkat, kabel, lokasi dan instalasi jaringan.
Sedangkan logical design adalah jumlah data yang akan diteruskan dalam jaringan sesuai dengan desain fisiknya. Terdapat beberapa jenis topologi jaringan yang dibangun dalam suatu jaringan komputer, yaitu bus topology, ring topology, mesh topology, star topology, dan tree topology.
Topologi jaringan merupakan esensi dari jaringan komputer, jaringan yang efisien hanya bisa dibangun berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai topologi.
Topologi jaringan yang besar dapat memiliki ratusan bahkan ribuan node. Bisa dibayangkan ketika seorang administrator jaringan ingin melakukan dokumentasi dari node-node yang terhubung didalamnya, ia akan membutuhkan usaha yang sangat besar.
Administrator tersebut harus melakukan koneksi terhadap setiap node yang terhubung satu persatu, dan bahkan tidak jarang ia harus menghabiskan banyak waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Tidak hanya itu, administrator itu juga harus melakukan identifikasi terhadap router, bridge, switch, hub dan semua perangkat lain yang terhubung didalamnya. Kondisi lain yang mungkin muncul adalah pada saat terjadi perubahan pada topologi dari jaringan tersebut.
JENIS JENIS TOPOLOGI
Pada dasarnya topologi jaringan terbagi menjadi dua bagian, yang pertama itu adalah phsycal topology, dan logical topology.
phsycal topology adalah desain fisik, seperti penataan kabel, komputer, dan peralatan lainya, sedangkan logical topology adalah desain desain jaringan yang akan di gunakan, contohnya seperti setingan besaran jaringan yang akan di bagikam
pembahasan lengkapnya ada di bawah ini:
Psycal Topology
Point to point topology
Merupakan topologi yang paling sederhana karena hanya menghubungkan dua node berbeda. Point to point topology terbagi menjadi 2 jenis ya sobat, yaitu :
a) Permanent, merupakan koneksi point to point dimana dua buah node terkoneksi secara permanen.
b) Switched, merupakan koneksi point to point yang menerapkan teknologi penukaran sirkuit (circuit switching) sehingga koneksi antara setiap node menjadi dinamis. Koneksi dinamis ini memungkinkan node memutuskan koneksi apabila tidak dibutuhkan lagi hubungan antara kedua node tersebut .
contoh dari topology ponint to point adalah ketika kita membagikan hotspot dari smartphone ke laptop atau smartphone lainya.
Topologi Bus (Bus Topology)
yang kedua adalah topologi bus, Topologi bus menggunakan sebuah kabel untuk menghubungkan keseluruhan jaringan.
Setiap node yang ada pada jaringan akan dikoneksikan menggunakan sebuah konektor pada kabel tersebut dan setiap sinyal/pesan akan dikirimkan melalui kabel tersebut.
Kedua ujung kabel dilengkapi terminator untuk mencegah pesan yang dikirimkan dipancarkan berulang kali. Sebuah node yang ingin melakukan komunikasi dengan node lainnya pada jaringan akan mengirimkan pesan secara broadcast melalui kabel yang kemudian akan diterima oleh semua node yang ada pada jaringan tersebut.
Jika IP address dan Mac address dari tujuan pengiriman pesan sama dengan node, maka pesan akan diproses oleh node tersebut. Tetapi jika tidak cocok, maka node akan mengabaikan dan tidak memproses pesan tersebut.
Topologi Bintang (Star Topology).
Pada topologi bintang ini setiap node terkoneksi ke sebuah titik pusat koneksi yang biasanya disebut dengan hub (dapat berupa hub, switch atau router). Berbeda dengan topologi bus, topologi star memungkinkan setiap node pada jaringan untuk memiliki koneksi point to point ke hub pusat. Semua lalu lintas yang dikirimkan ke jaringan akan melewati hub tersebut dan sekaligus akan menjadi penguat dari pesan agar dapat dikirimkan ke node lain.
Topologi cincin (ring topologiy)
Pada Topologi cincin setiap node terhubungkan dengan dua tetangga untuk komunikasi dalam bentuk cincin (loop tertutup). Setiap node yang berada pada topologi cincin memiliki alamat khusus yang akan digunakan untuk proses identifikasi. Pesan dilewatkan melalui setiap node yang terkoneksi pada cincin membentuk gerakan searah jarum jam ataupun berlawan arah dengan jarum jam. Topologi ring biasanya memanfaatkan skema token yang hanya mengizinkan satu node untuk mengirimkan pesan pada satu waktu.
Topologi Pohon (Tree Topology)
Topologi pohon menggabungkan beberapa topologi bintang kedalam sebuah bus. Dalam bentuk sederhana, hanya hub yang dikoneksikan secara langsung ke pohon bus dan setiap hub berfungsi sebagai akar dari kumpulan node. Dalam hal ini node tersebut dapat juga berupa hub ataupun perangkat-perangkat lainnya.
Topologi Acak (Mesh Topology)
Topologi acak menggunakan konsep rute yang berbeda dari topologi lainnya. Pesan yang dikirimkan pada topologi ini bisa melewati beberapa jalur yang mungkin dari sumber sampai tujuan. Topologi ini juga digunakan pada Wide Area Network (WAN) yang kita kenal sebagai internet.
Logical Topology
FDDI
FDDI adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.
Token Ring
Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN.
Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.
Ethernet
merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data.
Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik).
Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data.
Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik).
Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Topology Bus
Keuntungan dari topologi bus adalah sebagai berikut :- Topologi yang sederhana
- Kabel yang digunakan untuk menghubungkan setiap node berjumlah sedikit.
- Biaya yang diperlukan untuk melakukan penyusunan kabel dengan topologi ini relative murah.
- Cukup mudah apabila ingin dilakukan perluasan pada topologi.
- Traffic (lalu lintas) jaringan yang padat akan sangat memperlambat bus.
- Keseluruhan jaringan akan mati (shut down) apabila terdapat kerusakan pada kabel.
- Sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan apabila terdapat salah satu node yang rusak.
- Bukan merupakan solusi untuk digunakan pada jaringan komputer skala besar.
Topology Bintang
Keuntungan dari pemakaian topologi bintang adalah :
- Mudah untuk mengubah dan menambah node baru ke dalam jaringan yang menggunakan topologi bintang tanpa mengganggu aaktivitas jaringan yang sedang berlangsung.
- Apabila terdapa node yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka node tersebut tidak akan membuat mati keseluruhan jaringan bintang ( hanya node tersebut yang mati).
- Dapat menggunakan lebih dari 1 jenis kabel di dalam jaringan yang sama, dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbedabeda.
Kelemahan dari topologi bintang adalah :
- Memiliki satu kelemahan utama yang terletak pada hub. Jika terjadi kegagalan pada hub pusat, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
- Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel di jaringan harus ditarik ke satu titik pusat.
- Jumlah terminal terbatas, tergantung dari jumlah port yang bisa ditampung oleh hub.
- Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
Topology Cincin
Keuntungan dari pemakaian topologi cincin adalah :
- Data mengalir satu arah sehingga collision dapat dihindarkan.
- Aliran pesan dapat mengalir lebih cepat karena setiap node dapat melayani pesan dari kiri ataupun kanan. Waktu yang digunakan untuk mengakses data lebih optimal.
- Sangat sederhana dalam penerapannya.
Kelemahan dari pemakaian topologi cincin adalah :
- Apabila ada satu node dalam cincin yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan.
Topology Pohon
Keuntungan dari topologi pohon adalah:
- Mendukung pengembangan lebih lanjut dari jaringan dari pada topologi bus (terbatas pada jumlah perangkat dikarenakan traffic yang mungkin muncul) dan topologi bintang (terbatas pada jumlah port pada hub).
- Didukung oleh beberapa vendor perangkat lunak dan perangkat keras.
Kelemahan dari topologi pohon adalah :
- Panjang keseluruhan dari setiap bagian tergantung dari jenis kabel yang digunakan.
- Jika terjadi kegagalan pada bus, maka seluruh jaringan akan gagal berfungsi.
- Lebih susah diterapkan dan dikonfigurasi dari topologi lainnya.
KESIMPULAN
nah dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bersama bahwa setiap topologi mempunyai kelebihan dan kekurangan.
lalu topology yang paling bagus di gunakan itu jenis topology apa?
Menurut saya topology yang paling bagus di gunakan adalah topology bintang, karena topologi yang mengunakan switch sebagai penghubungan antar kabel jaringan. Jadi, Topologi ini lebih sering digunakan ketimbang topologi yang lain karena biaya lebih murah dan transpfer data lebih cepat. Karena swicth yang mengatur lajunya data.
Keunggulan lain dari topologi tipe Star ini ialah dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.
Terakhir, seperti biasanya...
jika sobat merasa bahawa artikel ini bermanfaat silahkan di bagikan agar teman yang lainya juga tau
jika sobat merasa bahawa artikel ini bermanfaat silahkan di bagikan agar teman yang lainya juga tau
Salam Hormat.
nice info gan... makasih sangat bermanfaat
BalasHapuswah keren.... nice gan
BalasHapus